pasang iklan

Pengendalian Lindi (Leachate)

Pengendalian Lindi (Leachate)

  1. Bila pada TPA yang akan rehabilitasi belum terdapat IPL dan efluen dari lindi pada TPA tersebut dianggap belum stabil, maka diperlukan pengkajian dan desain khusus untuk membangun IPL yang sesuai. Namun bila desain penutup cukup efektif, maka air yang masuk ke dalam timbunan akan menurun secara signifikan, Jumlah lindi pada landfill yang sudah ditutup akan tergantung pada desain final sistem penutup, jenis sampah yang ditimbun dan iklim, khususnya jumlah hujan.
  2. Bila pada lokasi belum tersedia sistem pengumpul dan penangkap lindi, maka penangkapan lindi perl dibangun di bagia terbawah dari timbunan tersebut.
  3. Lakukan evaluasi terhadap as-built-drawing, spesifikasi teknik jaringan under-drain pengumpul leachate, sistem pengumpul lecahate, bak kontrol dan bak penampung, pipa inlet ke instalasao serta intalasei pengolahan lindi (IPL) agar sistem dapat menyesuaikan dengan kondisi yang baru.
  4. Pada pengolahan secara biologi, lakukan seeding dan aklimatisasi terlebih dahulu sesuai SOP IPL, sebelum dilakukan proses pengolahan leachate sesunggunya. Langkah ini kemungkinan besar akan terus dibutuhkan, bila terjadi perubahan kualitas dan beban seperti akibat hujan atau akibat perubahan sampah yang masuk, atau akibat tidak berfungsinya sistem IPL biologis ini sehingga merusak mikroorganisme semula.
  5. Pengolahan lindi TPA lama dirancang untuk landfill yang baru, dan dapat digunakan juga pada saat landill ditutup. Namun karena kemungkinan kualitas dan kuantitas lindi berbeda dibandingkan pada saat TPA ini beroperasi, maka kemungkinan beban influen tidak sesuai lagi, yang dapat menyebabkan gangguan pada unit pengolah biologis. Untuk itu dibutuhkan koreksi atau modifikasi dari unit IPL ini.
  6. Sebelum tersedianya baku mutu efluen lindi dari sebuah landfill sampah kota,maka effluen IPL lindi harus memenuhi persyaratan.
  7. Dianjurkan agar pada saat tidak hujan, sebagian lindi yang ditampung dikembalikan ke timbunan sampah sebagai resirkulasi lindi, misalnya melalui sistem ventilasi gasbio. Lakukan pengecekan secara rutin pompa dan perpiaan resirkulasi leachate untuk menjamin sistem resirkulasi tersebut.
  8. Lakukan secara rutin dan periodik updating data curah hujan, temperatur dan kelembaban udara, debit leachate, kualitas influen dan effluen hasil IPL, untuk mempengaruhi beban pengolahan yang dapat dilakukan sehingga perlu monitoring dan disesuaikan apabila diperlukan.
  9. Kolam penampung dan pengolah leachate seringkali mengalami pendangkalan akibat endapa nsuspensi. Hal ini akan menyebabkan semakin kecilnya volume efektik kolam yang berarti semakin berkurangnya waktu tinggal, yang akan berakibat pada rendahnya efisiensi pengolahan yang berlangsung. Untuk itu, perlu diperhatikan agar kedalaman efektif kolam tetap terjaga.
  10. Lumpur endapan yang mulai tinggi melampaui dasar efektif kolam harus segera dikeluarkan. Gunakan excavator dalam pengeluaran lumpur ini. Dalam beberapa hal dimana ukuran kolam tidak terlalu besar, dapat digunakan truk tinja untuk menyedot lumpur yang terkumpul yang selanjutnya dapat dibiarkan mengering dan dimanfaatkan sebagai tanah penutup sampah.
  11. Lindi dapat keluar dari timbunan sampah lama secara lateral. Dibutuhkan sistem penangkap, misalnya dengan menggali sisi miring timbunan sampah yang mengeluarkan lindi sekitar 0,5 m kedalam, lalu ditangkap dengna pipa 100 mm,diarahkan menuju drainase pengumpul untuk dialirkan ke IPL

Subscribe untuk mendapatkan kabar terbaru dari kami

0 Response to "Pengendalian Lindi (Leachate)"

Post a Comment

Terima kasih jika sudah mengomentari artikel saya karena saya juga manusia yang biasa tidak luput dari kesalahan.